Sumber Foto : http://www.metrosulawesi.com/article/susah-air-bersih-warga-lindu-konsumsi-air-danau
Danau Lindu - terletak dikecamatan kulawi, kabupaten sigi, serta berada ditaman
nasional lore lindu, wilayah yang sering disebut dataran indu ini dikelilingi
ole pegunungan, dulunya terdapat
dataran, yang digenangi air sehingga membentuklah suatu rawa yang sangat luas.
Di rawa itu hidup seekor Lindu atau belut yang sangat besar ukurannya. Selain
besar Lindu, Lindu itu sangat buas. Ia menyerang dan memangsa hewan apa saja bahkan
manusia yang dijumpainya disekitar rawa. Itulah sebab tidak seorangpun yang
masyarakat pada saat itu yang berani datang apalagi bermukim tepian rawa.
Lindu itu
hidup bak raja di daerah rawa yang maha luas itu, tidak henti-hentinya ia
memangsai hewan-hewan hutan yang datang untuk minum dipinggiran rawa, tidak
jarang manusia yang tersesat kedaerah rawapun dijadikannya santapannya,
sehingga lama kelamaan jumlah anggota masyarakat yang menjadi mangsa Lindu
menjadi banyak dan terus menerus bertambah banyak, sehingga mengakibatkan
keresahan di kalangan masyarakat Lindu. Liliwana adalah anjing dari raja luwu yang dipinjamkan kepada raja
sigi yaitu bunga manila untuk memburupemburu si
Lindu
yang dikenal dengan belut besar.
Tiba di Lindu, anjing pemburu yang gagah berani ini tidak menyia-nyiakan waktu,
dengan indera penciumannya yang tajam, ia segera melacak keberadaan si Lindu.
Dalam waktu yang singkat Liliwana segera menemukan buruannya, sejenak kemudian
terjadilah pertarungan yang seru antara Liliwana dan Lindu. Dalam perkelahian
yang sengit itu kedua hewan saling menyerang, menggigit dan bergumul. Suatu
waktu Liliwana terlilit dan berada di bawah, tetapi disaat yang lain, Lindu
yang berada di bawah. Demikianlah terjadi berulang kali dalam waktu yang lama.
pada suatu kesempatan Liliwana berhasil menggigit kepala Lindu itu dengan
kuatnya, taring-taringnya yang tajam menghunjam kedalam daging hingga tengkorak
Lindu, dan mencengkeramnya dengan kuat. Si Lindu menggelatarkan badannya yang
besar, meronta-ronta, sambil memukul-mukulkan badannya mengipasi tumbuhan dan
pepohonan yang ada dipermukaan rawa yang berlumpur, namun cengkeraman Liliwana
terlalu kuat, sehingga ia tak kuasa meloloskan diri, sehingga lama kelamaan
Lindu menjadi lemah dan akhirnya menemui ajalnya. Liliwana berhasil
membunuh si lindu.Kemenangan
Liliwana disambut dengan penuh suka cita oleh seluruh penduduk lindu mereka
bersorak dan bersyukur, sambil mengucapkan terima kasih didalam hati kepada
Liliwana, anjing pemburu yang perkasa. Akibat
pertarungan yang maha dahsyat antara Lindu dan Liliwana, permukaan rawa yang
luas menjadi terkuak, membentuk sebidang danau yang besar. Orang-orang yang
tinggal di sekitarnya menamakannya sebagai Rano Lindu atau Danau Lindu.
Danau
lindu sulit untuk dijangkau oleh kendaraan bermotor, danau ini merupakan danau
terbesar kedelapan disulawesi dari segi wilayah maksimal permukaannya danau ini
melingkupi sekitar 3.486 ha. Pada ketinggian 1.000 m danau ini merupakan badan
air terbesar kedua dari pulai ini.
Daya
tarik hutan wisata danau lindu ini adalah keindahan panorama pegunungan dan pemandangan danau, khususnya
bagi pengunjung pejalan dan pendaki gunung. Danau ini terkenal dengan
melimpahnya ikan dan merupakan habitat bagi berbagai macam tumbuhan dan hewan
yang kini mulai berkurang keanekaragamnya , kerena menurunnya populasi spesies
serta hilangnnya beberapa sepsis seperti burung tokoku dan tanaman rano.
Nama :
Kurniawan
Kls :
B
Stambuk :
B 501 14 080
Jenis berita :
Feature News